Judul diatas nampak menakutkan bukan? Kenyataannya di dunia ini ada parasit yang mampu menginfiltrasi dan menyerang otak manusia. Tidak seperti bagian tubuh lain yang lebih mudah diobati dengan obat atau operasi, otak kita sangat rapuh, oleh karena itu serangan parasit tersebut bisa sangat mematikan. Berikut ini kami hadirkan artikel mengenai parasit pemakan otak.
Nama : Naegleria Fowleri
Habitat : Danau tawar hangat, sungai dan air mata panas
Bagaimana :
Umum masuk melalui hidung lalu menuju ke otak, di dalam otak parasit ini lalu merusak jaringan otak.
Pengobatan :
serangan amoeba ini bersifat fatal, tercatat 122 dari 123 orang di Amerika yang terinfeksi telah meninggal, satu orang selamat menggunakan berbagai kombinasi obat, salah satunya Miltefosine. (perlu dikonsultasikan dengan dokter)
Nama : Pork Tapeworm
Habitat : Afrika, Asia dan Amerika Latin
Bagaimana :
Parasit ini hidup di dalam aliran darah babi/sapi, jika babi yang tertular dimakan manusia, maka orang tersebut kemungkinan besar ikut terinfeksi. Namun makanan lain juga bisa terkontaminasi oleh parasit ini, parasit ini bisa menyerang otak mengakibatkan penyakit yang disebut neurocysticercosis, gejalanya adalah kejang, sakit kepala, dan berakhir ke kematian.
Pengobatan :
Obat yg umum digunakan adalah Praziquantal, perlu dikonsultasikan dengan dokter
Nama : Toxoplasma Gondii
Habitat :
Bagaimana :
Bisa disebut organisme manipulator, organisme ini menginfeksi tikus yang kemudian kehilangan respon rasa takut terhadap bau kucing, kehilangan respon ini membuat tikus lebih rentan diserang kucing, organisme ini lalu ikut menular kepada kucing. Namun tidak menutup kemungkinan pula organisme ini menginfeksi manusia. Menurut penelitian orang yang terinfeksi menunjukkan penurunan kecepatan reaksi otak terhadap lingkungan sekitar dan membuat orang lebih rentan mengalami kecelakaan lalu lintas. Untungnya pemilik kucing tidak perlu takut dengan kucingnya karena infeksi dari parasit ini sangat jarang.
Pengobatan :
Diskusikan dengan dokter
Nama : Loa Loa
Habitat : Afrika Barat dan Tengah
Bagaimana :
Disebut juga cacing mata, bisa menular melalui gigitan deerflies (atau disebut juga Lalat Mangga atau Lalat Mangrove) yang hidup di daerah hutan hujan dan rawa. Cacing ini dapat menyebabkan gatal-gatal (atau sebutan medisnya "sensasi merayap di jaringan"), peradangan, kerusakan sistem saraf dan retina. Pengobatan terhadap cacing ini pun bisa berakibat fatal, karena larva cacing yang mati bisa menyumbat pembuluh kapiler dan menyebabkan ensefalopati, suatu kondisi yang dapat menyebabkan kerugian kognitif, masalah memori, perubahan kepribadian , dan banyak lagi.
Pengobatan :
Perlu dikonsultasikan dengan dokter
No comments:
Post a Comment